oleh:
Christopher Nathanael Amir & Naufal Abda Aizar
1. MODEL COURNOT
Model Carnot yaitu menjelaskan
pasar oligipoli yang mana perusahaan memproduksi barang yang serupa,masing
masing perusahaan menentukan tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan
dengan menentukan berapa banyak yang diproduksi.
Dalam struktur pasar ini,
basis persaingan adalah jumlah output yang dihasilkan. Perusahaan saling
bersaing dengan berusaha mencuri pangsa pasar satu
sama lain. Diasumsikan Duopoli ,
·
Masing-masing
produsen menerima output produsen sebagai fakta yang konstan
·
Sama-sama
bertujuan memaksimalkan laba
·
Hanya ada 2
produsen dipasar
·
Salah satu
awalnya monopolis, ada pesaing yang berhasil masuk pasar, sehingga keduanya
bekerjasama dalam hal membagi pasar & menetapkan harga output yang sama.
Grafik 1
Model Cournot Grafik 2
Reaksi Model Cournot |
Sumber : |
Kurva reaksi perusahaan 1 menunjukkan
berapa banyak produk yang akan dihasilkan menyesuaikan dengan jumlah yang
akan dihasilkan oleh Perusahaan 2. (Xs pada Q2 = 0, 50, dan 75 sesuai pada
contoh) Kurva reaksi perusahaan 2 adalah penyesuaian output dari perusahaan 2
berdasarkan perkiraan jumlah produksi oleh perusahaan 1 .Dalam kesetimbangan
Cournot, masing-masing perusahaan mengasumsikan dengan akurat jumlah output
yang akan dihasilkan oleh pesaing dan dengan demikian akan memaksimalkan
keuntungannya. |
Contoh Model Cournot
:
Industry Kendaraan
bermotor
2.
MODEL BERTRAND
Model Bertrand merupakan suatu industri dimana
terdapat beberapa perusahaan yang melayani para pelanggan; perusahaan-perusahan
tersebut menghasilkan produk yang sama dengan marginal cost yang konstan; semua perusahaan bersaing harga dan
bereaksi optimal terhadap harga para
pesaing; pelanggan memiliki informasi
yang sempurna dan tidak ada biaya transaksi; namun terdapat hambatan
untuk memasuki pasar.
Oligopoli Bertrand tidak disukai manajer oleh
karena model ini menghasilkan zero economic profit. Namun, oligopoli ini disukai oleh pelanggan
karena memberikan hasil yang samadengan pasar persaingan sempurna. Oleh karena
informasi yang sempurna, tidak ada biayatransaksi, dan produk bersifat identik, semua
pelanggan akan membeli dari perusahaan yang membebankan harga paling rendah sehingga akan
terjadi perang harga yang baru akan berakhir apabila harga yang dibebankan oleh
masing-masing perusahaan sama dengan marginal cost
(P= MC), dimana tidak akan ada
satupun perusahaan yang mau menurunk anatau
meningkatkan harganya oleh karena laba ekonomis sudah nol. Pada oligopoli
Bertrand berproduk homogen, oleh
karena P= MC, maka
output industri akan sama dengan socially efficient level seperti pada
pasar persaingan sempurna dan tidak terdapat deadweight loss.
Contoh Model Bertrand:
Industry penerbangan antara Garuda Indoesia, Lion
Air, Air Asia Dll yang mana mereka bersaing harga dan saling bereaksi
3.
MODEL
EDGEWORTH
Asumsinya jika hanya terdapat 2 perusahaan dg komoditi yg homogen:
1. Setiap perusahaan mempunyai kapasitas
2. Setiap perusahaan mempunyai kapasitas produksi dan
tidak dapat memenuhi seluruh penawaran pasar
3. Setiap perusahaan, dalam mencoba memaksimumkan TR
atau keuntungan total mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan mempertahankan
harganya pada tingkat yg konstan.
Akibatnya akan terjadi fluktuasi
harga produk yg terus menerus di antara harga monopoli dan harga ouput maximum
dari setiap perusahaan.
Grafik 3
Model Edgeworth |
Sumber : https://aditya140.wordpress.com/2017/12/26/model-oligopoli/
|
Perusahaan A
adalah yg pertama memasuki pasar , dan menjual sebanyak Qa pada harga Pa, dg
demikian TRa=Pax Qa. Perusahaan B memasuki pasar, dan mengasumsikan
bahwa A akan terus menetapkan harga sebesar Pa. maka B menetapkan harga di Pb
sehingga TRb=PbxQ2, dan karenanya merebut sebagian besar pasar A. Reaksi terhadap perilaku B dg asumsi bahwa B akan
mempertahankan harga di Pb maka A akan memproduksi di Q1 max dg P dibawah
harga Pb yt Pe. Reaksi terhadap A maka B akan memproduksi di Q2
dg harga yt Pe. Prose ini akan terus berlangsung sampai kedua
perusahaan akan menjual dg tingkat output yg sama yt sebanyak Q1dan Q2 maz
dan denga harga Pe |
Contoh Model Edgeworth:
Misalnya, dalam kasus pom bensin
pelanggan akan sensitif terhadap harga tetapi juga akan lebih suka membeli dari
pompa bensin terdekat. Karena alasan ini, sebuah pompa bensin mungkin juga
menentang tren Siklus Harga Edgeworth dan mempertahankan atau menaikkan harga
pada saat para pesaingnya memotongnya. Jika cukup banyak pelanggan perusahaan rival
itu tetap loyal, pemain rival mungkin menghasilkan lebih banyak uang daripada
jika mereka mencoba bersaing dengan menurunkan harga.
4. Model Kurva Permintaan yang Patah (Model Sweezy)
Model Sweezy merupakan model
oligopoli di mana perusahaan menghadapi kurva permintaan yang patah/menekuk
pada harga yang berlaku saat ini. Pada harga yang lebih tinggi, permintaan
sangat elastis, sedangkan pada harga yang lebih rendah permintaan tidak
elastis.
Dasar dari model ini adalah
“Kekakuan Harga”. Kekakuan harga merupakan karakteristik pasar oligopoli dimana
perusahaan enggan mengubah harga bahkan jika biaya atau permintaan berubah.
Contoh Model Sweezy: Permintaan gandum AS
Permintaan gandum AS memiliki dua komponen:
permintaan domestik (oleh konsumen A.S.) dan permintaan ekspor (oleh konsumen
asing).
Pada permintaan domestik, harga relatif tidak
elastis, sedangkan pada permintaan ekspor harga lebih elastis. Permintaan
ekspor lebih elastis daripada permintaan domestik karena negara-negara miskin
yang mengimpor gandum AS beralih ke biji-bijian dan bahan makanan lain jika
harga gandum naik.
5. Model Kartel Terpusat
Model kartel terpusat adalah
sebuah model mengenai kartel ekstrem yang membuat semua keputusan untuk semua
perusahaan anggota. Hal ini merupakan bentuk kolusi sempurna dan mengarah pada
solusi monopoli.
Contoh Model Kartel Terpusat:
Kartel Minyak OPEC, dimana kartel memiliki kekuatan
monopoli yang substansial, dan telah menggunakan kekuatan itu untuk mendorong
harga jauh di atas tingkat kompetitif
6. Model Kartel Berbagi Pasar
Kartel berbagi pasar bersifat
lebih longgar dari kartel terpusat. Model kartel berbagi pasar merupakan model
kartel di mana perusahaan-perusahaan anggota menyepakati pangsa pasar yang
dimiliki masing-masing. Dalam kondisi tertentu, kartel pembagian pasar juga
dapat menghasilkan solusi monopoli.
Grafik 6
Model Cartel Berbagi Pasar |
Sumber: |
- Misalkan
terdapat dua perusahaan yang menjual komoditas yang homogen dan mereka
memutuskan untuk membagi pasar secara merata. Jika “D” pada Grafik 3 adalah
kurva permintaan pasar total untuk komoditas, maka “d” adalah kurva setengah
bagian untuk setiap perusahaan, dan mr adalah pendapatan marjinal. Jika diasumsikan
lebih lanjut bahwa setiap perusahaan memiliki kurva SMC yang identik, maka
setiap perusahaan duopoli akan menjual 200 unit (diberikan oleh titik E, di
mana mr = SMC) dengan harga $8. Dengan
demikian, kedua perusahaan bersama-sama akan menjual output monopoli 400 unit
dengan harga monopoli $8. Namun, solusi monopoli ini bergantung pada asumsi
kurva SMC yang identik untuk kedua perusahaan dan pada kesepakatan untuk
berbagi pasar secara merata. |
Contoh Model Kartel Berbagi Pasar:
Perusahaan
raksasa dibidang pertanian Cargill Inc dan Bunge Ltd yang melakukan kerjasama
kartel pada bidang pedagang dan distributor sereal dan produk pertanian.
7. Model Kepemimpinan Harga
Model kepemimpinan harga
merupakan model terkait kolusi secara implisit dimana satu perusahaan secara
teratur mengumumkan perubahan harga dan perusahaan lain dalam industri
mengikutinya. Dalam hal ini satu perusahaan secara implisit diakui sebagai
"pemimpin," sementara perusahaan lain, yaitu "pengikut
harga" mencocokkan dengan harganya.
Grafik 7
Model Kepemimpinan Harga |
Sumber: |
D
adalah kurva permintaan pasar total untuk komoditas homogen dalam industri
oligopolistik, sedangkan kurva ∑MCs adalah penjumlahan horizontal kurva SMC
semua perusahaan (kecil) dalam industri selain perusahaan dominan itu
sendiri. Karena perusahaan kecil ini berperilaku sebagai pesaing sempurna,
kurva ∑MCs mewakili kurva penawaran jangka pendek untuk semua perusahaan
kecil bersama-sama. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dominan, “d”, kemudian diperoleh
dengan mengurangi secara horizontal ∑MCs dari kurva D, pada setiap harga yang
memungkinkan. Misalnya, jika perusahaan dominan menetapkan harga $7, jumlah
yang dipasok oleh semua perusahaan kecil sama dengan jumlah total yang
diminta di pasar pada harga itu (titik B). Dengan demikian kita mendapatkan
intersep harga (titik F) pada “d”. Pada harga pasar $6, jumlah total pasar
yang diminta 600 unit (titik C) dikurangi jumlah total 400 unit yang dipasok
oleh semua perusahaan kecil pada harga ini (titik G) memberikan jumlah 200
unit yang dapat dilakukan oleh perusahaan dominan jual dengan harga $ 6
(titik H pada kurva d). Poin lain pada kurva d dapat diperoleh dengan cara
yang sama. Dari
kurva permintaan perusahaan dominan “d”, kita dapat memperoleh kurva
pendapatan marjinalnya, “mrd”. Jika kurva biaya marjinal jangka pendek
perusahaan dominan diberikan oleh SMCd, perusahaan dominan akan menetapkan
laba maksimal dengan harga $ 6 (diberikan oleh titik E, di mana mrd = SMCd)
sebagai harga industri. Pada harga ini, semua perusahaan kecil bersama-sama
menjual 400 unit. Kemudian perusahaan yang dominan datang untuk mengisi pasar
dengan menjual output laba maksimal sebesar 200 unit, dengan harga pasar $ 6
yang ditetapkan. |
Contoh Model Kepemimpinan Harga:
Bank-bank
komersial di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk menghindari persaingan agresif,
yang dapat membuat suku bunga, dan keuntungan turun.
Perbandingan Model Oligopoli
Laba dan keputusan optimal suatu perusahaan pada
pasar oligopoli cenderung bervariasi tergantung pada jenis interaksi yang terjadi di
pasar. Dengan permintaan pasar dan kondisi biaya yang sama,
hasil yang ditunjukkan oleh oligopoli yang berbeda adalah sebagai berikut:
·Output pasar tertinggi dihasilkan pada oligopoli
Bertrand, diikuti oleh Cournot, dan kemudian,
kolusi.
·Laba tertiggi
dihasilkan oleh perusahaan yang berkolusi,diikuti oleh Cournot, dan kemudian, Bertrand.
Oligopoli Organisasi
pasar di mana ada beberapa penjual produk yang homogen atau berbeda.
Model Cournot
Dasar dari model oligopoli ini adalah bahwa setiap perusahaan berupaya
memaksimalkan total keuntungan (atau TR jika TC = 0), mengasumsikan bahwa
perusahaan lain mempertahankan output konstan.
Model Bertrand
Dasar dari model oligopoli ini adalah bahwa setiap perusahaan dalam upaya
memaksimalkan keuntungannya (atau TR jika TC = 0), mengasumsikan bahwa
perusahaan lain mempertahankan harga konstan.
Model Edgeworth mirip
dengan model Bertrand tetapi menghasilkan fluktuasi terus menerus dari harga
produk di antara harga monopoli dan harga output maksimum masing-masing
perusahaan.
Model Sweezy Ini
berusaha menjelaskan kekakuan harga pasar oligopolistik dengan mendalilkan
bahwa oligopolis akan mencocokkan penurunan harga, tetapi
bukan kenaikan harga.
Kartel terpusat
Kartel yang membuat semua keputusan untuk perusahaan anggota, mengarah ke
solusi monopoli.
Kartel
pembagian-pasar Kartel di mana semua perusahaan anggota sepakat untuk
memiliki pangsa pasar masing-masing.
Kepemimpinan harga
Suatu bentuk kolusi diam-diam di mana oligopolis memutuskan untuk menetapkan
harga yang sama dengan pemimpin industri.
Daftar Pustaka
Aditya. (2017). Retrieved from Sumber :
https://aditya140.wordpress.com/2017/12/26/model-oligopoli/
Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2018). Microeconomics
Ninth Edition. Pearson.
Salvatore, D. (2006). MICROECONOMICS Fourth Edition.
Schaum's Outline Series.
Setiawan, S. (2020, Maret 15). Pengertian Kartel.
Retrieved from Guru Pendidikan:
https://www.gurupendidikan.co.id/kartel/#ftoc-heading-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar