Model Model Pasar Oligopoli Ekonomi Mikro - Edu-Aldaar

Edu-Aldaar

reWrite your life

Translate

Post Top Ad

Open Sponsorship

Senin, 21 September 2020

Model Model Pasar Oligopoli Ekonomi Mikro

 

oleh:

Christopher Nathanael Amir & Naufal Abda Aizar

 

1.      MODEL COURNOT

Model Carnot yaitu menjelaskan pasar oligipoli yang mana perusahaan memproduksi barang yang serupa,masing masing perusahaan menentukan tingkat produksi yang memaksimalkan keuntungan dengan menentukan berapa banyak yang diproduksi.

 

Dalam struktur pasar ini, basis persaingan adalah jumlah output yang dihasilkan. Perusahaan saling bersaing dengan berusaha mencuri pangsa pasar satu sama lain. Diasumsikan Duopoli ,

·         Masing-masing produsen menerima output produsen sebagai fakta yang konstan

·         Sama-sama bertujuan memaksimalkan laba

·         Hanya ada 2 produsen dipasar

·         Salah satu awalnya monopolis, ada pesaing yang berhasil masuk pasar, sehingga keduanya bekerjasama dalam hal membagi pasar & menetapkan harga output yang sama.

 

 



Grafik 1 Model Cournot



Grafik 2 Reaksi Model Cournot

Sumber : (Pindyck & Rubinfeld, 2018)

Kurva reaksi perusahaan 1 menunjukkan berapa banyak produk yang akan dihasilkan menyesuaikan dengan jumlah yang akan dihasilkan oleh Perusahaan 2.

(Xs pada Q2 = 0, 50, dan 75 sesuai pada contoh)

Kurva reaksi perusahaan 2  adalah penyesuaian output dari perusahaan 2 berdasarkan perkiraan jumlah produksi oleh perusahaan 1 .Dalam kesetimbangan Cournot, masing-masing perusahaan mengasumsikan dengan akurat jumlah output yang akan dihasilkan oleh pesaing dan dengan demikian akan memaksimalkan keuntungannya.

Contoh Model Cournot :

Industry Kendaraan bermotor

2.      MODEL BERTRAND

 

Model Bertrand merupakan suatu industri dimana terdapat beberapa perusahaan yang melayani para pelanggan; perusahaan-perusahan tersebut menghasilkan produk yang sama dengan marginal cost yang konstan; semua perusahaan bersaing harga dan bereaksi optimal terhadap harga para pesaing; pelanggan memiliki informasi yang sempurna dan tidak ada biaya transaksi; namun terdapat hambatan untuk memasuki pasar.

 

Oligopoli Bertrand tidak disukai manajer oleh karena model ini menghasilkan zero economic profit. Namun, oligopoli ini disukai oleh pelanggan karena memberikan hasil yang samadengan pasar persaingan sempurna. Oleh karena informasi yang sempurna, tidak ada biayatransaksi, dan produk bersifat identik, semua pelanggan akan membeli dari perusahaan yang membebankan harga paling rendah sehingga akan terjadi perang harga yang baru akan berakhir apabila harga yang dibebankan oleh masing-masing perusahaan sama dengan marginal cost (P= MC), dimana tidak akan ada satupun perusahaan yang mau menurunk anatau meningkatkan harganya oleh karena laba ekonomis sudah nol. Pada oligopoli Bertrand berproduk homogen, oleh karena P= MC, maka output industri akan sama dengan socially efficient level seperti pada pasar persaingan sempurna dan tidak terdapat deadweight loss.

 

Contoh Model Bertrand:

 

Industry penerbangan antara Garuda Indoesia, Lion Air, Air Asia Dll yang mana mereka bersaing harga dan saling bereaksi

 

 

3.      MODEL EDGEWORTH


Asumsinya jika hanya terdapat 2 perusahaan dg komoditi yg homogen:

1.      Setiap perusahaan mempunyai kapasitas

2.      Setiap perusahaan mempunyai kapasitas produksi dan tidak dapat memenuhi seluruh penawaran pasar

3.      Setiap perusahaan, dalam mencoba memaksimumkan TR atau keuntungan total mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan mempertahankan harganya pada tingkat yg konstan.

 

Akibatnya akan terjadi fluktuasi harga produk yg terus menerus di antara harga monopoli dan harga ouput maximum dari setiap perusahaan.

 

 

 

 



Grafik 3 Model Edgeworth

Sumber : https://aditya140.wordpress.com/2017/12/26/model-oligopoli/

 

Perusahaan A adalah yg pertama memasuki pasar , dan menjual sebanyak Qa pada harga Pa, dg demikian TRa=Pax Qa.

Perusahaan B memasuki pasar, dan mengasumsikan bahwa A akan terus menetapkan harga sebesar Pa. maka B menetapkan harga di Pb sehingga TRb=PbxQ2, dan karenanya merebut sebagian besar pasar A.

Reaksi terhadap perilaku B dg asumsi bahwa B akan mempertahankan harga di Pb maka A akan memproduksi di Q1 max dg P dibawah harga Pb yt Pe.

Reaksi terhadap A maka B akan memproduksi di Q2 dg harga yt Pe.

Prose ini akan terus berlangsung sampai kedua perusahaan akan menjual dg tingkat output yg sama yt sebanyak Q1dan Q2 maz dan denga harga Pe

 

 

 

Contoh Model Edgeworth:

Misalnya, dalam kasus pom bensin pelanggan akan sensitif terhadap harga tetapi juga akan lebih suka membeli dari pompa bensin terdekat. Karena alasan ini, sebuah pompa bensin mungkin juga menentang tren Siklus Harga Edgeworth dan mempertahankan atau menaikkan harga pada saat para pesaingnya memotongnya. Jika cukup banyak pelanggan perusahaan rival itu tetap loyal, pemain rival mungkin menghasilkan lebih banyak uang daripada jika mereka mencoba bersaing dengan menurunkan harga.

 

4. Model Kurva Permintaan yang Patah (Model Sweezy)

Model Sweezy merupakan model oligopoli di mana perusahaan menghadapi kurva permintaan yang patah/menekuk pada harga yang berlaku saat ini. Pada harga yang lebih tinggi, permintaan sangat elastis, sedangkan pada harga yang lebih rendah permintaan tidak elastis.

Dasar dari model ini adalah “Kekakuan Harga”. Kekakuan harga merupakan karakteristik pasar oligopoli dimana perusahaan enggan mengubah harga bahkan jika biaya atau permintaan berubah.



Grafik 4 Model Swezzy

Sumber: (Pindyck & Rubinfeld, 2018)

Text Box: - Menurut model ini, setiap perusahaan menghadapi kurva permintaan yang terputus-putus pada harga yang berlaku saat ini (P*).
- Pada harga di atas P*, kurva permintaan sangat elastis. Alasannya adalah bahwa perusahaan percaya bahwa jika menaikkan harganya di atas P*, perusahaan lain tidak akan mengikuti, dan hal itu akan menyebabkan hilangnya penjualan dan sebagian besar pangsa pasarnya. 
- Di sisi lain, perusahaan percaya bahwa jika menurunkan harga di bawah P*, perusahaan lain akan mengikutinya karena mereka tidak ingin kehilangan saham pasar mereka. Dalam hal itu, penjualan hanya akan berkembang saat kebutuhan permintaan pasar total ditingkatkan.
- Karena kurva permintaan perusahaan terputus-putus, kurva pendapatan marjinalnya terputus. Akibatnya, biaya perusahaan dapat berubah tanpa mengakibatkan perubahan harga. Seperti yang ditunjukkan pada Grafik 1, biaya marjinal dapat meningkat tetapi pendapatan marjinal masih sama pada tingkat output yang sama, sehingga harga tetap sama.

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Model Sweezy: Permintaan gandum AS

Permintaan gandum AS memiliki dua komponen: permintaan domestik (oleh konsumen A.S.) dan permintaan ekspor (oleh konsumen asing).

Pada permintaan domestik, harga relatif tidak elastis, sedangkan pada permintaan ekspor harga lebih elastis. Permintaan ekspor lebih elastis daripada permintaan domestik karena negara-negara miskin yang mengimpor gandum AS beralih ke biji-bijian dan bahan makanan lain jika harga gandum naik.

 

5. Model Kartel Terpusat

Model kartel terpusat adalah sebuah model mengenai kartel ekstrem yang membuat semua keputusan untuk semua perusahaan anggota. Hal ini merupakan bentuk kolusi sempurna dan mengarah pada solusi monopoli.



Grafik 5 Model Cartel Terpusat

Sumber: (Salvatore, 2006)

Text Box: - D merupakan kurva permintaan pasar total untuk komoditas homogen yang menghadapi kartel terpusat dan MR merupakan kurva pendapatan marjinal. Jika harga faktor untuk semua perusahaan dalam kartel tetap konstan, maka kurva biaya marjinal kartel diperoleh dengan menjumlahkan secara horizontal kurva SMC perusahaan-perusahaan anggota yaitu kurva ∑MC. Level output terbaik untuk kartel secara keseluruhan adalah 400 unit dan diberikan oleh titik E, di mana MR=∑MC.
- Kartel akan menetapkan harga $ 8. Ini adalah solusi monopoli. Jika kartel ingin meminimalkan total biaya untuk menghasilkan tingkat output terbaiknya sebesar 400 unit, maka kartel akan menetapkan kuota produksi untuk masing-masing perusahaan anggota sedemikian rupa sehingga SMC dari unit terakhir yang diproduksi adalah sama untuk semua perusahaan. Kartel kemudian memutuskan bagaimana cara mendistribusikan total keuntungan kartel dengan cara yang disetujui oleh perusahaan anggota.

 

 

 

 




 

Contoh Model Kartel Terpusat:

Kartel Minyak OPEC, dimana kartel memiliki kekuatan monopoli yang substansial, dan telah menggunakan kekuatan itu untuk mendorong harga jauh di atas tingkat kompetitif

 

6. Model Kartel Berbagi Pasar

Kartel berbagi pasar bersifat lebih longgar dari kartel terpusat. Model kartel berbagi pasar merupakan model kartel di mana perusahaan-perusahaan anggota menyepakati pangsa pasar yang dimiliki masing-masing. Dalam kondisi tertentu, kartel pembagian pasar juga dapat menghasilkan solusi monopoli.





Grafik 6 Model Cartel Berbagi Pasar

Sumber: (Salvatore, 2006)

- Misalkan terdapat dua perusahaan yang menjual komoditas yang homogen dan mereka memutuskan untuk membagi pasar secara merata. Jika “D” pada Grafik 3 adalah kurva permintaan pasar total untuk komoditas, maka “d” adalah kurva setengah bagian untuk setiap perusahaan, dan mr adalah pendapatan marjinal.

Jika diasumsikan lebih lanjut bahwa setiap perusahaan memiliki kurva SMC yang identik, maka setiap perusahaan duopoli akan menjual 200 unit (diberikan oleh titik E, di mana mr = SMC) dengan harga $8.

Dengan demikian, kedua perusahaan bersama-sama akan menjual output monopoli 400 unit dengan harga monopoli $8. Namun, solusi monopoli ini bergantung pada asumsi kurva SMC yang identik untuk kedua perusahaan dan pada kesepakatan untuk berbagi pasar secara merata.

Contoh Model Kartel Berbagi Pasar:

Perusahaan raksasa dibidang pertanian Cargill Inc dan Bunge Ltd yang melakukan kerjasama kartel pada bidang pedagang dan distributor sereal dan produk pertanian.

 

7. Model Kepemimpinan Harga

Model kepemimpinan harga merupakan model terkait kolusi secara implisit dimana satu perusahaan secara teratur mengumumkan perubahan harga dan perusahaan lain dalam industri mengikutinya. Dalam hal ini satu perusahaan secara implisit diakui sebagai "pemimpin," sementara perusahaan lain, yaitu "pengikut harga" mencocokkan dengan harganya.



Grafik 7 Model Kepemimpinan Harga

Sumber: (Salvatore, 2006)

D adalah kurva permintaan pasar total untuk komoditas homogen dalam industri oligopolistik, sedangkan kurva ∑MCs adalah penjumlahan horizontal kurva SMC semua perusahaan (kecil) dalam industri selain perusahaan dominan itu sendiri. Karena perusahaan kecil ini berperilaku sebagai pesaing sempurna, kurva ∑MCs mewakili kurva penawaran jangka pendek untuk semua perusahaan kecil bersama-sama.

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dominan, “d”, kemudian diperoleh dengan mengurangi secara horizontal ∑MCs dari kurva D, pada setiap harga yang memungkinkan. Misalnya, jika perusahaan dominan menetapkan harga $7, jumlah yang dipasok oleh semua perusahaan kecil sama dengan jumlah total yang diminta di pasar pada harga itu (titik B). Dengan demikian kita mendapatkan intersep harga (titik F) pada “d”. Pada harga pasar $6, jumlah total pasar yang diminta 600 unit (titik C) dikurangi jumlah total 400 unit yang dipasok oleh semua perusahaan kecil pada harga ini (titik G) memberikan jumlah 200 unit yang dapat dilakukan oleh perusahaan dominan jual dengan harga $ 6 (titik H pada kurva d). Poin lain pada kurva d dapat diperoleh dengan cara yang sama.

Dari kurva permintaan perusahaan dominan “d”, kita dapat memperoleh kurva pendapatan marjinalnya, “mrd”. Jika kurva biaya marjinal jangka pendek perusahaan dominan diberikan oleh SMCd, perusahaan dominan akan menetapkan laba maksimal dengan harga $ 6 (diberikan oleh titik E, di mana mrd = SMCd) sebagai harga industri. Pada harga ini, semua perusahaan kecil bersama-sama menjual 400 unit. Kemudian perusahaan yang dominan datang untuk mengisi pasar dengan menjual output laba maksimal sebesar 200 unit, dengan harga pasar $ 6 yang ditetapkan.

 

Contoh Model Kepemimpinan Harga:

Bank-bank komersial di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk menghindari persaingan agresif, yang dapat membuat suku bunga, dan keuntungan turun.

 

Perbandingan Model Oligopoli

Laba dan keputusan optimal suatu perusahaan pada pasar oligopoli cenderung bervariasi tergantung pada jenis interaksi yang terjadi di pasar. Dengan permintaan pasar dan kondisi biaya yang sama, hasil yang ditunjukkan oleh oligopoli yang berbeda adalah sebagai berikut:

 

·Output pasar tertinggi dihasilkan pada oligopoli Bertrand, diikuti oleh Cournot, dan kemudian, kolusi.

·Laba tertiggi dihasilkan oleh perusahaan yang berkolusi,diikuti oleh Cournot, dan kemudian, Bertrand.     

Oligopoli Organisasi pasar di mana ada beberapa penjual produk yang homogen atau berbeda.

 

Model Cournot Dasar dari model oligopoli ini adalah bahwa setiap perusahaan berupaya memaksimalkan total keuntungan (atau TR jika TC = 0), mengasumsikan bahwa perusahaan lain mempertahankan output konstan.

 

 

Model Bertrand Dasar dari model oligopoli ini adalah bahwa setiap perusahaan dalam upaya memaksimalkan keuntungannya (atau TR jika TC = 0), mengasumsikan bahwa perusahaan lain mempertahankan harga konstan.

 

Model Edgeworth mirip dengan model Bertrand tetapi menghasilkan fluktuasi terus menerus dari harga produk di antara harga monopoli dan harga output maksimum masing-masing perusahaan.

 

Model Sweezy Ini berusaha menjelaskan kekakuan harga pasar oligopolistik dengan mendalilkan

bahwa oligopolis akan mencocokkan penurunan harga, tetapi bukan kenaikan harga.

 

Kartel terpusat Kartel yang membuat semua keputusan untuk perusahaan anggota, mengarah ke solusi monopoli.

 

Kartel pembagian-pasar Kartel di mana semua perusahaan anggota sepakat untuk memiliki pangsa pasar masing-masing.

 

Kepemimpinan harga Suatu bentuk kolusi diam-diam di mana oligopolis memutuskan untuk menetapkan harga yang sama dengan pemimpin industri.


 

Daftar Pustaka

Aditya. (2017). Retrieved from Sumber : https://aditya140.wordpress.com/2017/12/26/model-oligopoli/

Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2018). Microeconomics Ninth Edition. Pearson.

Salvatore, D. (2006). MICROECONOMICS Fourth Edition. Schaum's Outline Series.

Setiawan, S. (2020, Maret 15). Pengertian Kartel. Retrieved from Guru Pendidikan: https://www.gurupendidikan.co.id/kartel/#ftoc-heading-8

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Open Sponsorship