Dibuat Oleh : Naufal Abda Aizar
BAB I
A. Latar Belakang
ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan
Pada saat ini dunia kerja
akan kedatangan
angkatan kerja baru dari generasi yang berbeda seperti sebelumnya,yaitu dengan
datangnya generasi Z.
Ada
banyak prespektif dari generasi z terhadap ASN, begitu pula dengan tantangan
dan hambatannya. Dan pasti mereka memiliki solusi yang beragam untuk
mengatasinya.
Kelemahan karya tulis ini adalah hanya ada
sedikit sampel dari para generasi z yang direpresentasikan oleh Mahasiswa PKN
STAN. Metode untuk memperoleh informasi menggunakan survei yang dilakukan oleh
8 orang Mahasiswa PKN STAN. Hasil sampel adalah pernyataan berupa opini pribadi
dari mereka yang berbeda latar belakang.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa itu
generasi Z?
b.
Mengapa termotivasi menjadi ASN?
c.
Apa
tantangan internal dan eksternal menjadi calon ASN?
d.
Siapa tokoh ASN yang menjadi panutan?
e.
Bagaiamana
“gen z“
merintis karir menjadi
ASN?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UAS berbentuk Proyek Penugasan Individu
Mata Kuliah (PPI-MK) dari mata kuliah Budaya Nusantara dan Pengembangan
Kepribadian. Tujuan lain dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui faktor
apa yang mendorong para generasi Z untuk merintis karir menjadi ASN ,serta mengetahui
beberapa tantangan yang mereka khawatirkan kedepannya. Selain itu, karya tulis
ini dibuat untuk mengetahui profesi ASN dari sudut pandang generasi Z.
BAB II
A. Tentang Generasi Z
Menurut
Tabel II‑1 Perbedaan Generasi
Tahun
Kelahiran |
Nama Generasi |
1925 – 1946 |
Veteran
generation |
1946 – 1960 |
Baby boom
generation |
1960 – 1980 |
X generation |
1980 – 1995 |
Y generation /
millenials |
1995 – 2010 |
Z generation |
2010 + |
Alfa
generation |
Penelitian yang dilakukan oleh Institute for
Emerging Issues (2012) dalam
(Dill,2015) dalam bukunya Forbes Magazine membuat
survei tentang generasi Z di Amerika Utara dan Selatan, di Afrika, di Eropa, di
Asia dan di Timur Tengah. 49 ribu anak-anak ditanya hasil itu dapat dikatakan bahwa generasi Z adalah generasi global
pertama yang nyata. Teknologi tinggi dalam darah mereka, mereka telah tumbuh di
lingkungan yang tidak pasti dan kompleks yang menentukan pandangan mereka
tentang pekerjaan, belajar dan dunia. Mereka memiliki harapan yang berbeda di
tempat kerja mereka, berorientasi karir, generasi profesional yang ambisius,
memiliki kemampuan teknis-dan pengetahuan bahasa pada tingkat tinggi. oleh (Putra 2017). Hasil penelitian dari
.
Tabel II‑2
Generational behavioral characteristics of different age-groups
Factors
|
Baby – boom |
X generation |
Y generation |
Z generation |
View |
Communal,
unified think ing |
Self-centred
and medium-term |
Egotistical,
short term |
No
sense of commitment, be happy with what you have and live for the present |
Relation ship |
First
and fore most personal |
Personal
and vir tual networks |
Principally
vir tual, network |
Virtual
and su perficial |
Aim |
Solid
existence |
Multi-environ
ment, secure position |
Rivalry
for leader position |
Live
for the present |
Self realization |
Conscious
car rier building |
Rapid
promotion |
Immediate
|
Questions
the need for it at all |
IT |
It
is based on self-instruction and incomplete |
Uses
with confi dence |
Part
of its every day life |
Intuitive
|
Values |
Patience,
soft skills, respect for traditions, EQ, hard work, |
Hard
work, open ness, respect for diversity, curios ity, practicality |
Flexibility,
mobil ity, broad but superficial knowl edge, success orientation, crea
tivity, freedom of information takes priority |
Live
for the present, rapid reaction to eve rything, initiator, brave, rapid infor
mation access and content search |
B. Motivasi Menjadi ASN
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi Kinerja adalah motivasi. Motivasi kerja
adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat dan dorongan untuk bekerja. Motivasi dianggap
sebagai determinan penting dan utama yang mendorong peningkatan
produktivitas/prestasi kerja
Pendekatan mengenai motivasi
1.
Pendekatan
Tradisional
Motivasi didorong oleh keinginan untuk
memperoleh gaji/uang.
2.
Pendekatan
Hubungan Manusiawi
Motivasi seseorang didorong oleh keinginannya untuk
berinteraksi dengan orang lain.
3.
Pendekatan
Human Resource Management
Kepentingan karyawan harus diperhatikan. Pekerjaan, tanggung jawab terhadap
pekrjaan, penyelesaian pekerjaan, dan prestasi kerja merupakan sumber motivasi
Di
dalam Perspektif kebutuhan (Need perspectives)
mengenai Motivasi / Teori Isi Motivasi, terdapat empat teori yang populer yaitu
1. teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs)
dari Abraham Maslow
2. teori ERG dari Clayton Alderfer
3. teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan McClelland
4. teori dua faktor (Two-Factor Theory)
dari Frederich Herzberg
dari
keempat teori tersebut saya hanya akan membahas beberapa dari mereka saja sebagai
berikut.
Teori 3 kebutuhan Atkinson dan McClelland
Gambar II‑1 Teori 3 kebutuhan Atkinson dan McClelland
Dalam teorinya, McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai
cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan
tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta
peluang yang tersedia.
A. Kebutuhan akan
prestasi (n-ACH)
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk
mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk
sukses. Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan
penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang
menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif
tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka,
keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
B. Kebutuhan akan kekuasaan
(n-pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk
membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa
dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari
individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada
teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan
aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat
berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
C. Kebutuhan untuk
berafiliasi atau bersahabat (n-affil)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk
berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi.
Teori
Motivasi Herzberg
1.
kesempatan untuk
berprestasi(achievement)
2.
pengakuan dalam lingkungan
pekerjaan (recognition)
3.
kesempatan untuk bertanggungjawab
(responsibility)
4.
kesempatan untuk berkembang dan
mengembangkan diri (advancement and growth)
Dari teori teori
yang sudah dipaparkan diatas, banyak
dari mahasiswa PKN STAN yang dalam hal ini merupakan bagian dari generasi Z termotivasi
menjadi ASN karena adanya pendekatan secara tradisional yang didorong oleh keinginan
untuk memperoleh uang. Karena saat kita sudah menjadi ASN kehidupan kita
relatif terjamin dan aman. Kemudian jika
ditinjau dari teori 3 kebutuhan
Atkinson dan McClelland mayoritas dari responden menjawab karena adanya kebutuhan akan prestasi
yang berupa seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Sedangkan jika dianalisa menurut teori
Motivasi Herzberg, kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan
diri merupakan alasan utama para
responden termotivasi menjadi ASN.
Gambar II‑2 Motivasi
Responden Menurut Teori Atkinson dan McClelland
Gambar II‑3 Motivasi Responden menurut Teori Herzberg
C. Tantangan Menjadi ASN
Menurut Zhou dkk (2015) dalam
Dari berbagai tantangan yang ada ,tantangan dan hambatan
tersebut berupa faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal
- a. Kepuasan kerja
- b. Ekspektasi
- c. Rasa malas
- d. Motivasi
- e. Rasa percaya diri
2. Faktor eksternal
a.
Pengetahuan,
b.
Teknologi,
c.
Ekonomi,
d.
Sosial, dan
e.
Politik
D. Tokoh ASN Panutan
Jaya Setiawan Gulo adalah salah satu kandidat PNS Inspiratif 2019 yang mana merupakan kandidat termuda di antara lima besar PNS teladan. Usia
lulusan STAN ini baru 29 tahun dan terpilih menjadi nominee PNS Inspiratif
berkat usahanya di dalam dan luar instansi. Di Sekretariat Kementerian
Kementerian Keuangan, ia dan timnya menjadi penggagas aplikasi Customs &
Declarations Online yang memudahkan data masyarakat ketika baru tiba dari luar
negeri. Aplikasi ini bisa mempercepat pengisian data serta mendorong kebijakan
paperless. Di luar instansi, pria yang akrab disapa Gulo ini juga punya proyek
pendidikan bagi 2.000 orang anak berekonomi rendah. Proyek ini menyediakan
program mentoring dan anak asuh bagi anak-anak di wilayah seperti Sumatera dan
Banten.
Berdasarkan teori
kontingensi kepemimpinan, Jaya Setiawan Gulo termasuk kedalam model alur
sasaran, termasuk karena membantu pengikut-pengikutnya mencapai sasaran mereka
dan memberikan arahan dan dukungan yang perlu guna menjamin agar sasaran mereka
sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi. Sedangkan berdasar Pendekatan Kepemimpinan Terkini, ia termasuk Pemimpin
yang Transformasional karena Pemimpin yang memberikan inspirasi pengikutnya
untuk bertindak melebihi kepentingan pribadi
mereka demi kebaikan organisasi dan mampu mempunyai dampak yang dalam
dan luar biasa pada pengikutnya.
E. Merintis Karir Menjadi ASN ala Generasi Z
Dari survei yang telah
dibuat , 7 dari 8 responden berkeinginan memiliki karir atau usaha di luar
menjadi ASN. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan
Menurut
Gambar II‑4 Hasil
Survei Karir
BAB III Penutup
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Meskipun identik dengan
profesi orang tua dan kuno, akan tetapi masih banyak peminat dari golongan muda
yang ingin menjadi ASN. Hal itu karena mereka punya strategi tersendiri dalam
mencapai tujuan karir mereka. Para generasi Z adalah generasi yang multi
tasking dan
tujuan mereka adalah merintis karir parallel. Sehingga nantinya akan banyak ASN
yang merangkap menjadi wirausahawan. Bagaimanapun kita merintis karir, yang
terpenting adalah selalu ingat dengan konsep diri.
2. Saran
Para calon ASN ini diharapkan mampu mengenali
diri dari profil berupa minat, kecerdasan dan kepribadian. Dengan mengetahui profil (minat, kecerdasan, dan kepribadian) Mahasiswa STAN sebagai
generasi Z dan melihat tantangan yang dibutuhkan di era Revolusi Industri, maka
akan membantu dalam mememetakan dan mengarahkan siswa untuk mencapai kesuksesan
terutama ketika akan memasuki dunia kerja. Sehingga mereka akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
A. Bencsik & R. Machova. 2016. Knowledge
Sharing Problems from the Viewpoint of Intergeneration Management.
Betty, Kupperschmidt. 2000. “MULTIGENERATION
EMPLOYEES: STRATEGIES FOR EFFECTIVE MANAGEMENT.”
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 2004. Organization:
Behavior, Structure, Processes.
2019. Liputan 6 Bisnis.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4129332/jumlah-pelamar-cpns-2019-tembus-505-juta-orang.
Putra, Yanuar Surya. 2017. TEORI
PERBEDAAN GENERASI.
Rachmawati, Dewi. 2019. “Welcoming Gen Z in
Job World.
Seta A. Wicaksana & Nanda Putri
Adhiningtyas. 2019. GAMBARAN CALON TENAGA KERJA GEN Z.
Singh & Dangmei. 2016. Understanding
the Generation Z, the future workforce. South-Asian Journal of
Multidisciplinary Studies.
“UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5
TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar