CERPEN Pengalaman Pribadi - Edu-Aldaar

Edu-Aldaar

reWrite your life

Translate

Post Top Ad

Open Sponsorship

Rabu, 24 September 2014

CERPEN Pengalaman Pribadi




(Oleh:Naufal Abda A/18/9G)

          Saat itu Derp dan teman-temannya sedang berada di sekolahnya untuk brsiap melakukan try out di SMP Muntielaeun yang jaraknya cukup jauh . Setelah waktunya berangkat banyak anak anak saling berhamburan memilih bis mana yang akan di tumpangi dan saling berebut tempat duduk tak lama kemudian semua berangkat . Diperjalanan banyak anak yang tertidur tak terkecuali si Derp, ia tertidur sangat nyenyak sehingga tidak sadar jika bis yang ditumpanginya terjebak kemacetan. Saat Derp bangun dia langsung turun dari bisnya karena dikira sudah sampai, lalu teman temannya menertawakannya .
          Sesampainya di tujuan banyak teman Derp yang langsung membuka bukunya untuk dibaca selagi Try out belum dimulai kecuali si Derp ,Josep,dan Ricky mereka hanya duduk duduk sambil berbicara dan bercanda tawa ,tiba-tiba terdengar suara bel . mereka langsung mencari ruangan mereka setelah monndar mandir beberapa lama mereka menemukan ruangan mereka yang kebetulan seruangan tanpa pikir panjang Derp langsung memilih tempat duduk paling belakang. Soal mulai dibagikan Derp pun kaget bukan main karena soal soal itu sangat sulit menurutnya . Waktu terus berjalan Derp mengerjakan soal smbil mengusap usap jidatnya . tak terasa waktu kurang 5 menit saja padahal Derp masih mengerjakan 37 dari 50 soal ,terpaksa Ia harus mengerjakan soal dengan metode Aji Pangawuran tingkat dewa, dengan begitu soal soal yang tersisa bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat tapi tak begitu tepat. Tapi menurut Derp itu lebih munding daripada tidak dikerjakan .
          Waktu untuk mengerjakan sudah habis Derp dan semua peserta yang ada di kelasnya keluar ruangan . Derp langsung menuju ke kantin untuk mengisi perutnya karena soal yang dikerjakannya tadi membuatnya lapar tetapi di kantin ada banyak sekali anak yang sedang jajan sehingga antrean di kanti begeitu banyak. Karena tidak sabar menunggu antrean Derp mengurungkan niatnya untuk jajan di kantin lalu ia kembali kegrombolannya, dengan tidak sengaja ia bertemu dengan Josep dan Ricky yang sedang berbincamg bincang lalu Derp mennghampiri dan ikut mengobrol belum lama mereka mengobrol terdengar suara “krruckk” ternyata itu adalah suara perut si Derp selang beberapa saat kembali terdengar suara yang sama kali ini perut si Ricky yang berbunyi. Mereka lalu mencari makan ke kantin tetapi diasana tetap ramai, merekapun sepakat mencari makan ke luar area sekolah walau sebenarnya sudah ada peringatan jika rombongan dari sekolahnya tidak boleh keluar area sekolah itu . tapi apa boleh buat jika perut sudah berbicara .
          Setelah cukup jauh mereka mencari cari tempat makan akhirnya ketemu meski menunya hanya alakadarnya . Mereka memesan menu yang sama yaitu nasi goreng dan es jeruk . Mereka bertiga menunggu  sangat lama sampai Ricky mendapat pesan jika mereka semua sudah ditinggal rombongan tapi mereka menganggap itu hanya bercanda . Pesanan utama belum  juga siap padahal mereka sudah menunggu begitu lama dan hanya ada es jeruk di hadapan mereka . Entah karena banyak pesanan atau apa ,nasi gorengnya belum juga dihidangkan , setelah beberapa lama kemudian akhirnya pesanan baru siap saat es jeruk tinggal setengah gelas . tapi yang penting bagi mereka ,mereka sudah bisa makan.
          Seselesainya makan, mereka membayar ke Kasir “Nasi goreng 1 es jeruk 1, berapa mbak? ”tanya Derp kepada Kasir. “nasi gorengnya 15.000 ,esnya 5.000” jawab Kasir. setelah mendengar harga itu Derp langsung kaget, apa boleh buat menu itu sudah mereka pesan dan harus mereka bayar. Setelah membayar mereka kembali ke SMP Muntielaeun sambil berbincang tentang harga nasi goreng tadi. Setelah sampai, mereka tak menemukan murid dari SMP mereka, benar sajam mereka sudah tertinggal rombongan merekapun panik dan cemas karena belum paham betul tentang daerah itu. Mereka mencari cari kawan mereka untuk memastikan jika memang sudah tertinggal. Tapi tiba-tiba Derp melihat Lim yang masih ada disana, tanpa pikir panjang mereka langsung menghampiri Lim .
          “Yang lain mana kok kamu sendiri?” tanya Ricky kepada Lim.
          “Udah pada pulang” jawab Lim. “Kok,kamu masih di sini ?”ucap Josep
          “Oo, aku mau dijemput orang tua.”
          “Pake mobil kan?”tanya Ricky .”Ya iya lah”(Lim) 
          “Kita boleh nebeng gak, kan kita pulangnya searah” kata Derp
          “Boleh” jawab Lim. “makasih”(Josep)”makasih ya”(Derp)”makaasih banget”(Ricky)
          Selang beberapa saat Handphone Lim berbunyi “tulit….tulit…….” mamanya Lim nelpon katanya Lim mau langsung pergi ke neneknya , jadi mereka bertiga gak jadi nebeng .
          Dengan penuh sesal mereka bertiga berjalan kaki sambil bertanya kepada orang . mereka memutuskan pergi ke terminal yang jaraknya cukup jauh yaitu 3 km. di perjalanan mereka bertiga berjalan sambil melambai lambai tangan di pinggir jalan berharap jika ada orang yang mau berbaik hati dengan rela menebengi mereka bertiga. Beruntungnya memang ada yang mau menebengi mereka sampai ke terminal, tanpa basa basi mereka naik pick up yang berisi sayuran itu .
          Setelah sampai di terminal mereka berterima kasih kepada pak supir itu. Selanjutnya mereka memilih angkutan jurusan Borobudur, tak lama kemudian bis jurusan Borobudur berangkat. Di perjalanan mereka bercerita dan masih tak percaya  jika mereka bisa tertinggal rombongan gara gara nasi goreng , padahal nasi gorengnya tidak begitu enak tapi harganya mahal begitu pula dengan es nya rasanya kecut tapi mahal. Mereka menyesali kesalahannya karena tidak mematuhi perintah gurunya. Tak terasa ,ternyata mereka suda sampai di terminal Borobudur di sana mereka beristirahat sejenak sambil beribadah sholat. Setelah dirasa cukup mereka bersiap siap melanjutkan perjalanan mereka ke terminal Salaman tapi angkutan yang  dituju ternyata belum ada sehingga mereka terpaksa menunggu lama. Mereka menunggu sambil tiduran di bawah pohon tiba tiba lewatlah bis jurusan Salaman ,dengan cepat mereka naik ke bis itu .
          Sesampainya di sana mereka menunggu jurusan angkutan masing masing ,saat itu Derp langsung pulang karena angkutannya sudah ada yang berangkat. Di rumah Derp ditnaya ibunya “kok bisa sampai sore pulangnya” “Tadi ketinggalan rombongan terus naik angkutan sama temen” jawab Derp .
          Mungkin pengalaman itu menjadi pengalaman yang  tak terlupakan bagi Derp,Josep dan Ricky
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Open Sponsorship