RINGKASAN MATERI IPS KELAS IX SEMESTER 1 - Edu-Aldaar

Edu-Aldaar

reWrite your life

Translate

Post Top Ad

Open Sponsorship

Jumat, 16 Januari 2015

RINGKASAN MATERI IPS KELAS IX SEMESTER 1

RINGKASAN MATERI IPS KELAS IX SEMESTER 1

1. Ciri Negara maju dan berkembang:

a. Negara Berkembang (Depeloping Country)

Negara berkembang adalah Negara yang masih mendasarkan tiang perekonomiannya pada sektor pertanian.

Ciri-ciri Negara Berkembang

Menurut Daedjoeni dan Todaro, Negara berkembang memiliki ciri sebagai berikut :

- Penduduknya kurang lebih 70 % bermatapencaharian di sector pertanian

- Pengolahan pertanian masih menggunakan peralatan tradisonal

- Tingkat kehidupan yang rendah

- Pendidikan formal dan pendidikan informal masih kurang memadai

- Pertumbuhan penduduk yang tinggi

- Belum ada kesetaraan gender

- Angka beban pertanggunagan tinggi

- Tingginya tingkat pengangguran

- Ketergantungan kepada Negara maju sangat tinggi

b. Negara maju (Develoved Country)

Negara maju adalah Negara yang mengutamakan unsur-unsur industri sebagai tiang perekonomiannya.

Ciri-ciri Negara Maju

- Sebagian besar penduduknya bekerja pada sector industri dan jasa

- Sektor pertanian hanya merupakan sector minoritas

- Kualitas sumber daya manusianya tinggi

- Pendapatan per kapitanya tinggi (di atas US$ 10.000

- Pertumbuhan penduduknya rendah

- Angka kelahiran dan kematian relatif rendah

- Tingkat pendidikannya tinggi

- Tidak ditemukan adanya kemiskinan

- Konsentrasi penduduknya berada di daerah perkotaan

2. Peta Negara Maju dan Berkembang
















3. Persebaran Negara Berkembang dan Negara Maju

a. Negara Berkembang (Developing Country)

Negara berkembangan berada di belahan bumi bagian selatan yang meliputi :

1) Benua Asia (sebagaian besar Negara berkembang) yang meliputi wilayah :

- Asia Tengah terdiri dari Kazahstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kirghistan, dann Afganistan

- Asia Selatan terdiri dari Bangladesh, India, Pakistan, Nepal, Bhutan, Srilanka

- Asia Tenggara terdiri dari Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos, Malaysia, Timor Timur dan Brunei Darussalam

- Asia Barat terdiri dari Iran, Irak, Turki, Arab Saudi, Yaman, Oman, Libanon, Syiria

2) Benua Amerika yang meliputi wilayah :

- Amerika Tengah terdiri dari Meksiko, Guatemala, Honduras, Elsavador, Panama, Bellize, dan Costa Rica

- Kepulauan Karibia terdiri dari Kuba, Haiti, Republik Dominika, Jamaika

- Amerika Selatan terdiri dari Bolivia, Ekuador, Brasil, Kolombia, Venezuela, Argentina, Chile, Uruguay, Paraguay

3) Benua Afrika terdiri dari 55 negara diantaranya Kenya, Nigeria, Mesir, Sudan, Mali, Angola, Kongo, dsb.

b. Negara Maju (Develoved Country)

Negara maju sebagian besar terdapat di belahan bumi bagian utara yang meliputi :

1) Eropa, misalnya Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Spanyol, Italia, Swedia, Norwegia, Swiss

2) Asia, misalnya Jepang, Korea Selatan, dan Singapura

3) Amerika, meliputi negara Kanada dan Amerika Serikat

4) Negara maju yang terletak di wilayah selatan terdiri dari Australia dan Selandia Baru

4. Perbedaan Negara maju dan berkembang

No. Indikator Pembeda Negara Maju Negara Berkembang

1. Pendapat perkapita Lebih dari US$5000 Kurang dari US$5000

2.Mata pencaharian Industri dan jasa Agraris dan pertanian

3.Tingkat SDM Kualitas tingg iKualitas rendah

4.Penggunaan energi Lebih dari 500 galon Kurang dari 500 galon

5.Usia harapan hidup Lebih dari 60 tahun Kurang dari 60 tahun

6. Kebutuhan kalori Sudah terpenuhi Belum terpenuhi

PERANG DUNIA

a. Latar Belakang Perang Dunia II:

1) Sebab Umum Perang Dunia II

a) Lahirnya Negara Fasis, yaitu :

- Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler

- Italia di bawah pimpinan Benito Mussolini

- Jepang di bawah pimpinan Kaisar Hirohito

b) Pertentangan Ideologi Antarnegara, yaitu:

- Jerman, Italia, Jepang

- Komunis (Rusia)

- Liberal (Amerika Serikat, Perancis, Inggris)

c) Perlombaan Senjata, antara lain:

- Inggris menciptakan armada udara Royal Air Force

- Jerman membuat kapal tempur Bismarck

- Jepang membentuk armada laut dan kapal tempur Yamato dan Musashi

d) Politik balas dendam yang dilakukan Jerman

e) Politik mencari sekutu

f) Gagalnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB)

g) Politik ekspansi yang dilakukan oleh Negara Fasis, yaitu :

- Jerman dengan semboyan Lebensraum (Jerman Raya)

- Italia dengan semboyan Italia Irredenta (Italia yang belum dibebaskan)

- Jepang dengan semboyan Hokko Ichi-U

2) Sebab Khusus Perang Duna II

- Serangan Jerman ke Polandia tanggal 1 September 1939

- Serangan Jepang ke Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai tanggal 7 Desember 1941

b. Pihak-pihak yang Terlibat dalam Perang Dunia II

- Blok Axis (Jerman, Jepang, Italia)

- Blok Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Uni Soviet, RRC, Australia, dll.)

6. Pendudukan Jepang di Indonesia

a. Latar Belakang Pendudukan militer Jepang di Indonesia:

- Adanya pembaharuan politik Jepang dari menutup diri menjadi imperialis

- Jepang bermaksud menjadikan Asia sebagai satu kesatuan di bawah pimpinannya

- Jepang membutuhkan bahan mentah industri

- Jepang bermaksud membendung pengaruh imperialisme barat.

b. Tujuan Pendudukan Jepang :

- Menjadikan Indonesia sebagai pemasok bahan mentah industri dan perang

- Menggalang kekuatan rakyat Indonesia dalam membendung serangan sekutu

c. Cara dan Upaya Jepang dalam mengeksploitasi Sumber Kekayaan Indonesia:

1) Pemerahan sumber alam

- Menyita harta peninggalan Belanda

- Monopoli penjualan hasil perkebunan

- Mengganti tanaman yang tidak berguna dengan tanaman bahan makanan

2) Pemerahan tenaga manusia

- Kerja paksa (Romusha)

- Pembentukan organisasi semi militer diantaranya Seinendan (barisan pemuda), Fujinkai (barisan wanita), Keibodan (barisan pembantu polisi), Syuisintai (barisan pelopor)

- Pembentukan organisasi militer, berupa Heiho (barisan pembantu prajurit Jepang), Peta (pembela tanah air)

7. Pengaruh pendudukan Jepang:

a. Di Bidang Sosial :

- Kegelisahan dan kesengsaraan rakyat Indonesia yang bekerja secara paksa (romusha)

- Kehidupan pedesaan semakin parah sehingga kesehatan tidak terjamin, kelaparan, dan menimbulkan kematian.

b. Di bidang Ekonomi

- Terjadinya perampasan kekayaan rakyat sehingga rakyat semakin miskin

- Produksi bahan makanan (beras) semakin merosot

- Sandang dan pangan semakin sulit untuk diperoleh

c. Bidang politik yang ditandai memudarnya peran dan fungsi lembaga politik tradisional,

8. Perlawanan rakyat terhadap pendudukan Jepang

a. Perlawanan dengan strategi kooperasi

Bentuk perjuangan dengan cara ini dilakukan dengan beberapa cara melalui Putera, Jawa Hokokai, Majelis Islam A’la Indonesia MIAI, Cuo Sangi In, BPUPKI, dan PPKI.

b. Perlawanan dengan strategi gerakan bawah tanah

Bentuk perlawanan ini dilakukan oleh beberapa kelompok diantaranya :

Kelompok Sutan Syahrir, Kelompok Kaigun, Kelompok Sukarni, Kelompok Persatuan Mahasiswa, Kelompok Amir Syarifudin.

c. Perlawanan bersenjata

1) Perlawanan Cot Plieng (Aceh)

Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Perlawanan ini dilatarbelakani oleh sikap tentara Jepang yang ingin memaksakan kehendaknya terhdap rakyat dengan sewenag-wenang

2) Perlawanan Rakyat singaparna (Tasikmalaya)

Perlawanan ini dipimpin oleh K. H. Zaenal mustafa. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh paksaan Jepang untuk melakukan Seikirei, yaitu upacara penghormatan kepada Kaisar Jepang yang dianggap dewa dengan cara membungkukan badan ke arah timur laut (Tokyo). Cara ini dianggap oleh K.H. Zaenal Mustafa sebagai tindakan musyrik.

3) Perlawanan Rakyat indramayu, Jawa Barat

Perlawanan ini dpimpin oleh H. Madriyas.Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh perilaku kekejaman Jepang untuk menyerahkan padi yang sangat banyak

4) Perlawanan Peta di Blitar

Perlawanan ini dipimpin oleh Supriyadi.Perlawanan ini dilatarbelakangi karena supriyadi tidak tahan melihat kesengsaraan rakyat yang dipekerjakan sebagai romusha.

9. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik Indonesia dan Belanda:

a. Sekutu dan NICA melakukan provokasi dan terror terhadap bangsa Indonesia

b. Timbulnya semangat antikolonialisme di kalangan rakyat Indonesia

c. Belanda melancarkan agresi terhadap territorial Republik Indonesia

10. Peran dunia internasional dalam konflik Indonesia – Belanda :

a. Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Bukti peranan PBB bagi Indonesia:

1) Ketika Belanda melancarkanAgresiMiliter I tahun 1947, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). Anggotanya terdiri dari: 1) Belgia, atas tunjukkan Belanda, 2) Australia, atas tunjukkan Indonesia, 3) Amerika Serikat, atas tunjukkan Belgia dan Australia. Mereka adalah : a. Frank Graham dari Amerika Serikat, b. Richard Kirby dariAustralia, dan c. Paul van Zeeland dari Belgia.

Tugas-tugasKomisiTiga Negara adalah sebagaiberikut :

a. Mengawasi secara langsung penghentian tembak-menembak sesuai dengan Resolusi PBB.

b. Memasang patok-patok wilayah status quo yang dibantu oleh Tentara nasional Indonesia.

Komisi Tiga Negara akhirnya dapat mempertemukan kembali Indonesia dan Belanda dalam meja Perundingan Renville.Perundingan Renville dilangsungkan di atas geladak kapal perang AS USS Renville yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta.

2) PBB membentuk UNCI, setelah Belanda melancarkan Agresi Militer II

Tugas UNCI adalah sebagai berikut :

a. Melancarkan perundingan-perundingan untukmegurus pengembalian kekuasaan kepada pemerintah republik.

b. Mengajukan usul-usul yang dapat mempercepat terjadinya penyelesaian. UNCI mampu mnggiring Indonesia Belanda ke Perundingan Renville

b. Peranan Negara-negara Asia-Afrika:

Negara-negara di Asia melaksanakan Konferensi Asia di New Delhi yang menghasilkan keputusan sebagai berikut:

- Pengembalian pemerintah RI ke Yogyakarta.

- Pembentukan pemerintah ad interim yang memiliki kemerdekaan masalah politik luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1950.

- Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia.

- Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat tanggal 1 Januari 1950.

11. Pengaruh konflik Indonesia – Belanda terhadap NKRI:

· Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA Sumatera, Jawa, dan Madura

· Lahirnya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)

· Lahirnya Negara bentukan Belanda dan Negara Indonesia Serikat (NIS)

A. Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA

Wilayah de facto RI pasca kedatangan Sekutu dan NICA hanya meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura

B. Lahirnya Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)

Dalam Agresi Militer Belanda II, Presiden dan wakil presiden ditawan Belanda. Sebelum aksi penangkapan, Presiden Soekarno sempat memimpin sidang singkat yang salah satu isinya pembentukan Pemerintah Darurat Republic Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di bukittinggi . Untuk menghindari kegagalan PDRI maka H. Agus Salim mengirimkan mandatnya kepada Mr. A.A. Maramis, L.N. Palar, dan Dr. soedarsono untuk membentuk pemerintahan pengasingan di New Delhi, India.

C. Lahirnya Negara bentukan Belanda (Negara Boneka) dan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)

Negara boneka bentukan Belanda dibentuk setelah konferensi di Malino, Sulawesi Selatan yang dihadiri oleh wakil-wakil daerah yang dikuasai Belanda

1) Tokoh Pemarakarsa : Dr. H.J. Van Mook

2) Waktu pendirian : 15 Juli 1946

3) Tujuan pembentukan: untuk mengepung dan memperlemah keberadaan RI

4) Negara Boneka bentukan belanda terdiri dari:

· Negara Indonesia Timur (NIT),

· Negara Madura,

· Negara Pasundan,

· Negara Sumatera Timur (NST),

· Negara Sumatera Selatan,

· Negara Jawa Timur

· Daerah otonom (daerah istimewa) : Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tenggara, Bangka, Belitung, Riau Kepulauan, dan Jawa Tengah

Negara boneka tersebut digabung dengan RI dengan nama Negara Indonesia Serikat. Sebelum terbentuknya NIS, Belanda menciptakan pemerintah federal yang didukung oleh badan perwusyawaratan yang disebut Bijenkoomst voor Federal Overleg (BFO).

BFO adalah badan permusyawarahan federal bagi Negara-negara boneka bentukan Belanda.BFO dibentuk di Bandung tanggal 27 Mei 1948


12. Perjuangan rakyat dan pemerintah di berbagai daerah dalam mempertahankan kemerdekaan

a) Peristiwa Bendera di Surabaya

Kronologi peristiwa Bendera di Surabaya:

· Pengibaran bendera Belanda di hotel Yamato tanggal 19 September 1945

· Rakyat Indonesia merobek kain warna biru hingga menyisakan kain berwarna merah putih

b) Peristiwa Merah Putih di Minahasa, Manado, dan Biak

Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh:

Adanya pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di kota Minahasa, Manado, dan Biak

c) Pertempuran Lima Hari di Semarang

Kronologi pertempuran Lima hari di Semarang adalah:

· Adanya pembangkanagan dari tawanan bekas tentara Jepang untuk bekerja di pabrik gula dan menolak untuk dipindahkan

· Terjadi kontak senjata dari tanggal 15-20 Oktober 1945 yang mengakibatkqan gugurnya seorang putera Indonesia yaitu dr. Karyadi

d) Pertempuran Medan Area

Kronologi Pertempuran Medan Area:

· Teuku Moh. Hasan (Gubernur sumatera) membawa berita proklamasi dari Jakarta

· Para pemuda di Medan bergabung dalam ‘Barisan Pdemuda” dibawah pimpinan ahmad Tahir

· Tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu bersama NICA tiba di Medan dan mencoba menduduki Medan

· Tanggal 15 Oktober 1945 Sekutu melarang rakyat Medan memiliki dan membawa senjata

· Tanggal 10 Desember 1945 Sekutu menyerang Medan secara besar-besaran

e) Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya

Kronologi Pertempuran 10 Nopember :

· Adanya tindakan provokasi tentara Inggris di bawah pimpinan A.W.S. Mallaby

· Muncul kesepakatan antara Mallaby dengan Gubernur R.M.T.A Suryo

· Inggris mengingkari janji

· Gencatan senjata gagal

· Tanggal 30 Oktober 1945 terjadi pertempuran di gedung Bank Internasional yang mengakibatkan terbunuhnya A.W.S. Mallaby

· Tanggal 9 Nopember 1945 Mayjen R.C. Mansergh mengeluarkan ultimatum minta pertanggungjawaban rakyat Jatim

· Tanggal 10 Nopember 1945 Sekutu menggempur Surabya

· Pertempuran disiarkan lewat radio oleh Bung tomo dan disebarluaskan ke seluruh dunia oleh Ketut Tantry

f) Palagan Ambarawa (Jawa Tengah)

Peristiwa ini terjadi antara tanggal 20 Nopember s.d 15 Desember 1945 yang dilatarbelakangi oleh:

Sekutu menimpang dari tugas semula yang akan melucuti dan memulangkan bekas pasukan Jepang ke Negara asalnya

g) Bandung Lautan Api

Kronologi peristiwa Bandung Lautan Api:

- Tanggal 17 Oktober 1945, Sekutu memasuki Kota Bandung

- Tanggal 21 Nopember, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan

- Tanggal 27 Nopember 1945, Sekutu dan Pemerintah RI mengadakan perundingan

- Tanggal 22 Maret 1946, Sekutu mengingkari perundingan

- Tanggal 23 Maret Sekutu mengeluarkan ultimatum II agar seluruh Bandung dikosongkan

- Tanggal 24 Maret Bandung Selatan dibumihanguskan

h) Pertempuran Puputan Margarana di Bali

Kronologi Pertempuran ini adalah sebagai berikut:

- Tanggal 23 Maret 1946, Belanda mendarat

- Tanggal 10 Nopember 1945, terjadi perundingan Linggajati yang salah satu isinya tidak mengakui Bali sebagai daerah RI

- Tanggal 18 Nopember 1946, Bali di bawah pimpinan I Gusti Ngurahrai menyerang Belanda

- Tanggal 29 Nopember 1946 terjadi pertempuran di Margarana, I Gusti Ngurahrai tewas

i) Pertempuran di Palembang

Kronologi pertempuran ini adalah sebagai berikut:

- Tanggal 12 Oktober 1945, NICA dan Sekutu mendarat di Palembang

- Sikap NICA disambut perang terbuka oleh rakyat Palembang

- Tanggal 1 Januari 1947, Belanda mengajak berunding, kemudian melancarkan serangan besar-besaran

- Seluruh rakyat Palembang bangkit menyerang

j) Serangan Umum 1 Maret 1949

Kronologi peristiwa ini adalah sebagai berikut:

- Tanggal 19 Desember 1948 Belanda menduduki Yogyakarta

- Belanda membujuk Hamengkubuwono untuk menjadi pimpinan Negara Jawa

- Jenderal soedirman keluar dari Yogyakarta dan memimpin Perang Gerilya

- Tanggal 1 Maret 1949 Soeharto memimpin serangan dan berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam



13. Faktor-faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia:

- Belanda mendapat tekanan politis dan keuangan dari Amerika Serikat

- Angkatan perang Belanda menunju ambang kekalahan

- Mundurnya dua tokoh penting Belanda, yaitu Mr. A.M.J.A. Sassen dan Dr. Bell

- Negara-negara boneka bentukan Belanda berubah haluan

- Penandatangan kedaulatan RIS pada 27 Desember 1949

14. Proses Kembalinya NKRI:

- Sejak penandatanganan KMB, Indonesia berbentuk RIS/Federal

- RIS berpedoman pada konstitusi RIS

- Sebagai kepala Negara RIS, Bung Karno mulai bertugas pada tanggal 28 Desember 1949 di Jakarta

- Sistem demokrasi yang digunakan adalah liberal

- Demokrasi liberal dan Negara federal tidak sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

- Di daerah muncul tuntutan pembubaran Negara bagian dan menyatakan bergabung dengan RI

- Berdasarkan persetujuan Parlemen pada tanggal 8 Maret 1950 pemerintah RI mengeluarkan UU Darurat No. 11 tahun 1950 yang berisi tentang Tata Cara Perubahan susunan Kenegaraan RIS

- Negara-negara bagian bergabung dengan RI, sampai dengan April 1950 tinggal 2 negara yang belum bergabung yaitu Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur

- Pada tanggal 3 Mei 1950 kedua Negara tersebut bergabung dengan RI

- Tanggal 19 Mei 1950 dengan RI mengadakan perundingan dengan RIS yang berhasil merancang Konstitusi NKRI

- 14 Agustus 1950 rancangan tersebut diterima oleh Senat dan KNIP

- 15 Agustus 1950 Sukarno menandatangani konstitusi tersebut

- Konstitusi tersebut diberi nama UUD Sementara 1950

- 17 Agustus 1950 RIS dibubarkan dan Indonesia kembali ke NKRI

15. Pemilu 1955:

a. Alasan dilaksanakannya Pemilu 1955 :

- Masyarakat diliputi suasana prustrasi dan kegelisahan Sosial Politik

- Partai-partai hanya memperjuangkan kepentingan golongannya

b. Waktu Pelaksanaan Pemilu:

- Tahap I (29 September 1955) untuk memilih anggota DPR

- Tahap II (15 Desember 1955) untuk memilih anggota Konstituante

c. Partai Pemenang Pemilu 1955:

Partai-partai tersebut adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyusmi), Nahdatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI)

16. Dekrit Presiden 5 Juli 1959:

a. AlasanDikeluarkannya Dekret Presiden:

- Anjuran kembali pada UUD 1945 tidak memperoleh keputusan dan konstituante

- Konstituante tidak lagi menyelesaikan tugasnya

- Kemelut dalam konstituante membahayakan persatuan

b. Isi Dekret Presiden

- Pembubaran Konstituante

- Pemberlakuan kembali UUD 1945 sebagai UUD RI

- Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat

c. Akibat Dekret Presiden 5 Juli 1959 :

1) Sisi Positif:

- Menyelamatkan Negara dari ancaman perpecahan dan krisis politik berkepanjangan

- Memberikan pedoman menggunakan UUD 1945 untuk hidup berbangsa dan bernegara

- Merintis pembentukan MPRS dan DPAS

2) Sisi Negatif:

- Memberikan kekuasaan yang besar kepada presiden, terhadap MPR maupun lembaga tinggi Negara lainnya

- Memberi peluang kalangan militer berpolitik

17. Dampak Persoalan Hubungan Pusat – Daerah:

o Tidak harmonisnya hubungan pusat - daerah

o Persaingan Ideologi

o Pergolakan Sosial-Politik

Tidak harmonisnya hubungan Pusat-Daerah

Pada akhir tahun 1956 beberapa panglima militer di berbagai daerah membentuk dewan-dewan yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat, yakni sebagai berikut.

a) Pada tanggal 20 November 1956 di Padang, Sumatera Barat berdiri Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Achmad Husein.

b) Di Medan, Sumatera Utara berdiri Dewan Gajah yang dipimpin oleh Kolonel Simbolon.

c) Di Sumatera Selatan berdiri Dewan Garuda yang dipimpin oleh Kolonel Barlian.

d) Di Manado, Sulawesi Utara berdiri Dewan Manguni yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.

Persaingan Golongan Agama dan Nasionalis

Ditandai dengan silih bergantinya cabinet dalam waktu singkat

Pergolakan Sosial Politik

a. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung Kapten Raymond Westerling memimpin gerombolan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Gerombolan ini memberikan ultimatum kepada pemerintah RIS dan Negara Pasundan agar mereka diakui sebagai “Tentara Pasundan” dan menolak usaha-usaha untuk membubarkan negara boneka tersebut. Gerombolan APRA yang menyerang kota Bandung gersebut berjumlah kurang lebih 800 orang dan terdiri dari bekas KNIL. Dalam serangannya ke kota Bandung, tentara APRA juga melakukan perampokanperampokan. Upaya pemerintah RIS untuk menumpas gerombolan APRA tersebut dengan mengirimkan bantuan kesatuan-kesatuan polisi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akhirnya pada tanggal 24 Januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan gerombolan APRA sedangkan Westerling melarikan diri ke luar negeri dengan menumpang pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda.

b. Pemberontakan Andi Azis

Pada tanggal 5 April 1950 di Makassar timbul pemberontakan yang dilakukan oleh kesatuan-kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten Andi Azis. Adapun berbagai tuntutan Andi Azis terhadap pemerintah RIS sebagai berikut.

1) Andi Azis menuntut agar pasukan-pasukan APRIS bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT.

2) Andi Azis menentang dan menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang sedang dikirim dari Jawa Tengah di bawah pimpinan Mayor Worang.

3) Andi Azis menyatakan bahwa Negara Indonesia Timur harus dipertahankan supaya tetap berdiri.

Untuk menumpas pemberontakan Andi Azis pemerintah RIS melakukan berbagai upaya, di antaranya adalah:

- Setelah ultimatum kepada Andi Azis untuk menghadap ke Jakarta guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tidak dipenuhi maka pemerintah mengirim pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut.

- Pemerintah mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang dan terdiri dari berbagai kesatuan dari ketiga angkatan dan kepolisian. Selanjutnya APRIS segera bergerak dan menguasai kota Makassar dan sekitarnya. Pada bulan April 1950 Andi Azis menyerahkan diri akan tetapi pertempuran-pertempuran antara pasukan APRIS dan pasukan KNIL masih berlangsung pada bulan Mei dan Agustus 1950.

c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Pemberontakan ini terjadi di Ambon pada tanggal 25 April 1950 yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia bekas anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang pro Belanda. Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Dr. Soumokil, bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.Untuk menumpas pemberontakan RMS, pemerintah semula mencoba

menyelesaikan secara damai dengan mengirimkan suatu misi yang dipimpin oleh Dr. Leimena.Akan tetapi upaya ini tidak berhasil.Oleh karena itu pemerintah segera mengirimkan pasukan ekspedisi

18. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya

a. Berdasarkan kecepatan perubahan

1) Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama. Contoh : perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern

2) Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat. Contoh: revolusi di Inggris, di Prancis, di Indonesia.

b. Berdasarkan besar kecilnya pengaruh yang ditimbulkan

1) Perubahan kecil

Adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh mode pakaian dan rambut

2) Perubahan besar

Adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh: penggunaan mesin traktor oleh petani, proses industrialisasi.



c. Berdasarkan ada tidaknya perencanaan perubahan

1) Perubahan yang dikehendaki (intended-change)

Perubahan yang dikehendaki (intended-chanege) atau perubahan yang direncanakan (planned-change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihakpihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.

Contoh:

Perubahan sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik pada orde reformasi. Bila sebelumnya semua kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat sekarang ini telah terbagi ke daerah-daerah dengan adanya otonomi daerah.Perubahan ini sangat dikehendaki masyarakat untukmempercepat pembangunan di daerahnya masing-masing.

2) Perubahan-perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended-change)

Adalah perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Contoh: Urbanisasi yang tidak terkontrol, banjir, longsor, gunung meletus, tsunami.

19. Faktor pendorong dan penghambat perubahan social budaya:

a. Faktor Pendorong:

- kontak dengan budaya lain

- pendidikan formal yang maju

- menghargai hasil karya orang lain

- sikap terbuka

- penduduk yang heterogen

- rasa tidak puas

- orientasi masa depan

- ikhtiar

- menerima hal yang baru

b. Faktor Penghambat:

- kurangnya hubungan dengan masyarakat

- perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat

- sikap tradisional

- prasangka terhadap hal baru

- adat kebiasaan

20. Faktor penyebab perubahan social budaya:

a. Faktor Internal

1) Perubahan penduduk

2) Penemuan (discovery, invention, dan inovasi)

Discovery: penemuan unsur baru baik berupa alat maupun gagasan. Contoh: listrik

Invention : discovery yang sudah diakui. Contoh: lampu listrik

Inovasi : penemuan yang sudah dikenal dan dimanfaatkan masyarakat

3) Teknologi

4) Pertentangan

5) Revolusi

b. Faktor eksternal:

1) Lingkungan alam

2) Peperangan

3) Kontak budaya dengan masyarakat lain, yang meliputi: difusi, akulturasi, asimilasi

Difusi : penyebaran budaya dari tempat lain

Akulturasi: percampuran dua kebudayaan, dimana budaya asli masih nampak

Asimilasi: peleburan dua kebudayaan menjadi satu

21. Tipe Masyarakat dalam menyikapi perubahan

- Bersikap Selektif DalamMenerima Pengaruh Budaya Lain.

- Berpikir yang IlmiahTerhadapPerubahan.

- Mendorong Perubahan Tersebut ke arah yang Lebih Baik

- Menerima Perubahan yangMengarah Pada Peningkatan Taraf Hidup dan KesejahteraanUmat Manusia.





21. Dampak perubahan social budaya

a. Dampak Positif:

- Kemajuan Ilmu Pengetahuan

- Kebutuhan Mudah Terpenuhi

- Pola Pikir yang Lebih Maju

b. Dampak Negatif

- Dekadensi Moral

- Kriminalitas

- Aksi Protes dan Demonstrasi

- Konsumerisme

- Pergolakan Daerah

- Pergolakan daerah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Open Sponsorship